Oleh : Agung Nursidik
Mahasiswa Pascasarjana Unisma Bekasi
Pertumbuhan teknologi Informatika dan Komunikasi ( TIK ) yang sangat cepat memberikan banyak manfaat bagi dunia pendidikan. Manfaat tersebut dirasakan karena semakin mempermudah kagiatan pembelajaran. Segalanya menjadi terasa mudah dan cepat sehingga semua kegiatan pembelajaran bisa lebih cepat, praktis dan mudah mengangkses semua informasi ke dunia luar. Diantara pengaruh positif TIK bagi dunia pendidikan adalah :
- Mempermudah mengakses semua informasi melalui browsing, searching dan downloading : Semua materi pembelajaran di sekolah bisa dilengkapi dengan mencari informasi lain di internet dengan hanya mengetikan keyword – keyword tertentu sesuai dengan keinginan kita.
- Pemanfaatan Email : Bagi guru dan murid bisa memanfaat email dalam rangka pengumpulan tugas atau berbagi informasi, sehingga lebih cepat dan praktis.
- Pemanfaatan Mailing List : Kelompok diskusi ternyata bukan hanya dilakukan di ruang kelas atau di sekolah. Namun dengan adanya fasilitas Mailing List guru dan siswa atau kelompok dapat berdiskusi melaui email.
- Pemanfaatan Chating : Pemanfatan chating sudah semakin canggih bahkan bisa dengan membentuk group yang jumlahnya sangat banyak sehingga tidak akan terbatas oleh jarak, waktu dan tempat. Termasuk kegiatan diskusi online. Sehingga pembelajaran tidak perlu bertatap muka lansung.
- Sistem pembelajaran menjadi semakin mudah dan cepat : Dengan adanya teknologi yang terus berkembang maka terciptalah metode – metode baru dalam sistem pembelajaran yang semakin memudahkan siswa memahami pelajaran, diantaranya adalah pembelajaran berbasis komputer, sistem audio visual, e-book, e-leraning dan lain – lain.
- Pemenuhan kebutuhan akan aktifitas pempelajaran akan semakin mudah, dan cepat di dapatkan. Bagi guru akan mudah mendapatkan fasilitas – fasilitasnya dalam melengkapi perangkat – perangat pembelajaran yang dibutuhkan, misalnya RPP, Silabus, Prota – Prosem dan lain – lain.
- Memudahkan guru dalam pengolahan penilaian dan data siswa yang berbasis TIK.
Dibalik kemudahan yang didapatkan dari perkembangan TIK yang sangat pesat tersebut ternyata juga memiliki dampak buruk bagi dunia pendidikan. Terutama dampak bagi guru dan siswa ( pelajar ).
Namun banyak pihak – pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan perkembangan TIK tersebut untuk merusak generasi, baik itu guru maupun pelajar, diantaranya adalah :
Namun banyak pihak – pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan perkembangan TIK tersebut untuk merusak generasi, baik itu guru maupun pelajar, diantaranya adalah :
- Menjadikan guru dan siswa malas, akibat dari kemudahan fasilitas yang didapatkan dari perkembangan TIK tersebut guru dan siswa menjadi malas. Mereka memiliki ketergantungan dengan internet yang bisa mereka andalkan dapat memenuhi kebutuhannya dalam pembelajaran.
- Mengurangi kreatifitas guru dan siswa, guru dan siswa yang sudah terbiasa mengandalkan fasilitas internet yang bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran mereka pun menjadi berkurang kreatifitasnya. Mereka hanya ingin mencari sesuatu yang lebih cepat dan praktis tidak mau lagi untuk berusaha membuat karya hasil sendiri
- Merusak generasi pelajar karena mengakses internet yang tidak terkontrol oleh orang tua dan guru yang berujung pada pornografi, game online, tindak asusila dan lain – lain.
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha’ kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka” (QS. al-Baqarah: 120).
Perkembangan TIK yang sangat pesat terutama akses internet yang sangat mudah ternyata dimanfaatkan oleh yahudi dan nasrani dalam merusak moral generasi pelajar dalam istilah “ Ghozwul Fikri “ atau perang pemikiran. Ghozwul Fikri menjadi strategi ampuh yahudi dan nasrasi untuk melancarkan rencana jahatnya dengan merusak moral dan aqidah generasi Islam. Hasil penelitian terbaru mencatat pengguna internet di Indonesia yang berasal dari kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta . Penelitian juga mencatat ada kesenjangan digital yang kuat antara anak dan remaja yang tinggal di perkotaan dengan yang tinggal di pedesaan ( baca berita )
Data tersebut merupakan hasil penelitian berjudul "Keamanan Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia" yang dilakukan lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF, bersama para mitra, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Universitas Harvard, AS.
Studi ini menelusuri aktivitas online dari sampel anak dan remaja yang melibatkan 400 responden berusia 10 sampai 19 tahun di seluruh Indonesia dan mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan. Sebanyak 98 persen dari anak dan remaja mengaku tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet.
Dalam penelitian ini terlihat ada sekitar 20 persen responden yang tidak menggunakan internet. Alasan utamanya, mereka tidak memiliki perangkat atau infrastruktur untuk mengakses internet atau mereka dilarang oleh orang tua untuk mengakses internet.
Melihat tingginya pengguna internet ternyata berasal dari anak – anak usia remaja ( pelajar ), maka sangat wajar jika saat ini di Indonesia terjadi kasus – kasus memperihatinkan yang terjadi pada generasi pelajar diantaranya adalah : kecanduan game online, kecanduan pornografi, tindak asusila dan – lain – lain. Penulis yang juga psikiater pada salah satu klinik Rumah Terapi Khalifah di Tambun, melakukan pengamatan dalam kurun waktu 2 tahun ini lebih banyak menangani kasus – kasus remaja yang selalu berhubungan dengam kecanduan game online, pornografi dan tindak asusila.
- Hal ini membuktikan bahwa dampak dari TIK yaitu internet yang sangat mudah di akses melalui gadget. Bahkan yang menjadi korban dari kasus – kasus di atas sebagian juga berasal dari anak – anak kecil dan dewasa. Beberapa bahaya dampak yang di akibatkan dari Pornografi dan kecanduan game online adalah :Kerusakan otak ; menurut psikolog Elly Risman mengatakan bahwa kerusakan Pree Frontal Cortex (PFC) akan rusak ketika anak melihat pornografi. Padahal PFC adalah pusat nilai, moral, tempat di mana merencanakan masa depan, tempat mengatur manajemen diri. Bagian otak alis kanan atas inilah yang menentukan jadi apa seorang anak nantinya. Karena itulah PFC juga disebut direktur yang mengarahkan kita.
- Menurunnya daya konsentrasi ; penulis mengamati bahwa rata – rata anak yang kecanduan pornografi dan game online akan mengalami kekurangan daya konsentrasi dampak buruknya adalah sulit memahami pelajaran.
- Cenderung lebih suka menyendiri ; anak – anak remaja sedang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat baik secara fisik, piskis dan biologisnya. Jika semua energinya tidak tersalurkan dengan baik maka yang akan menjadi pelampiasannya dalah gadget yang akan menjadi teman setianya, sehingga ia lebih memiliki menyendiri bersama gadgetnya.
- Akan kehilangan kepekaannya terhadap dunia luar (atau kepekaan social), anak – anak yang sudah kecanduan gama onlie dan pornografi akan kehilangan jiwa sosialnya, kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.
- Pornografi adalah narkotika lewat mata atau istilah lainnya adalah narkolea, maka penderitanya hampir mirip dengan penderita narkoba. Tentunya penyembuhannya perlu rehabilitasi.
Dampak buruk dari perkembangan TIK yang sangat pesat ini dapat di cegah dengan melibatkan semua pihak. Karena dalam penyelesainnya tidak bisa hanya dari satu arah diantaranya adalah :
- Kasih sayang dan perhatian orang tua akan bahaya pornografi dan game online
- Sekolah sebagai institusi pendidikan harus memberian perhatian yang lebih dan memberikan ruang gerak yang besar sebagai ajang penyaluran kreatifitas, minat dan bakat siswa di sekolah
- Perlu adanya edukasi yang di berikan oleh pihak – pihak terkait
- Pentingnya pendidikan agama Islam sebagai sarana benteng memperkuat aqidah
- Pentingnya pengkondisian lingkungan yang ramah bagi anak – anak, remaja dan dewasa, baik di rumah maupun di sekolah.